Mengapa Filsafat?: Sebuah Testimoni

Oleh : Sabara Nuruddin SH, M.fil.i

Filsafat itu ruwet, menyesatkan, tidak ada gunanya, bahkan berbahaya, itu kata orang yang sebenarnya tak mampu berpikir. Filsafat itu ruwet memang, tapi lebih lagi ruwet kehidupan yang dijalani dengan pikiran yang kacau, tidak sistematik, dan dengan dasar yang tidak jelas. Filsafat itu ruwet karena sebetulnya ia ingin mengurai benang kusut kehidupan dengan menjernihkan pikiran yang keruh. Kita sering menderita dan kacau karena persoalan-persoalan yang tidak jelas. oleh “persoalan” yang sebenarnya bukan persoalan. Filsafat hendak menjernihkan peta persoalan dalam hidup kita. Filsafat menambah gagasan, memeprdalam kemampuan analisis kita, dan memperkuat argumentasi. Filsafat itu menyesatkan, tapi lebih menyesatkan orang yang tidak mengerti pendapatnya sendiri, tdk tau pilihannya sendiri, sikap dan prilakunya lebih karena mengikuti kecenderungan org lain di sekelilingnya. Orang seperti ini tidak mengetahui apa yang ia yakini dan gamang dengan apa yang ia lakukan. Filsafat membuka pikiran, memperluas wawasan, dan memperkuat kepribadian.

Filsafat berani mempertanyakan keyakinan-keyakinan religius yang telah dianggap mapan. Untuk apa? supaya agama kembali menemukan inti terdalamnya. Yang anggun, yang indah, yang mendalam. Supaya agama terhindar dari kemungkinan menghancurkan dirinya sendiri. Dalam dunia yang makin terasa sakit, dan celakanya agama menjadi salah satu sumber penyakit itu. Maka filsafat itu menjaga pikiran kita agar tetap sehat dan jiwa kita tetap kuat.

Selamat Berfilsafat

Popular posts from this blog

Education Plus Cyber Charter School: Empowering Students for the Future

How to Abbreviate Bachelor Degree, Bachelor's Degree on Resume, and More: A Comprehensive Guide

Bachelor's Degree Abbreviation for Business: Exploring BBA and Beyond